Saya beserta Sepupu pernah di kira maling dan di cari oleh PM(Polisi Militer) sewaktu SD, ketika itu saya sedang menginap di rumah Hide sepupu saya, letak rumah kami berdekatan, yaitu daerah Muara Karang. Kejadian tidak terlupakan tersebut terjadi pada bulan Mei 1998,ketika kami sedang memanjat atap rumah dan berpetualang disana.
Pada hari itu sama seperti hari-hari biasanya, kami berjalan-jalan dari atap satu ke atap lainnya dan menikmati keindahan kota Jakarta dari atas atap, ketika badan kami kotor dan muka kami cemong dengan debu, yang kita lakukan sebelum kembali ke rumah adalah mandi di penampungan air milik tetangga yang berbentuk tong besar atau bulat dan biasanya bertuliskan merek 'penguin'. Kami merendam sekujur tubuh hingga badan kami bersih dan air berubah menjadi keruh.
Lalu pada malamnya kami kembali memanjat genteng, di salah satu rumah terdengar ada pembantu yang berusia separuh baya sedang memasak sambil bergossip ria dengan temannya. mendengar suara dari asbes yang kami injak di atas genteng, lalu pembantu tersebut bertanya "siapa itu di atas?" lalu Hide menjawab "~kuuciiiing..". Pembantu tersebut entah percaya atau menganggap hal tersebut bukan ancaman, maka pembantu tersebut melanjutkan masaknya sambil berkata "oohh... kucing toh".
Setelah itu kami berjalan ke rumah lainnya, di salah satu rumah kami mendapati ada seorang pembantu beusia muda sedang tidur, lalu saya mengeluarkan suara "kiik.. kiik.. kiik.. kiikk.. menyerupai setan, lalu pembantu tersebut bangun dan kami segera bersembunyi di balik talang AC.
Memiliki perasaan yang tidak enak akan hal ini, maka saya mengajak Hide untuk segera kembali ke rumah, tetapi dia tidak memperdulikan dan masalahnya adalah badan dia menutupi jalan saya untuk keluar, karena kami bersembunyi di tempat yang sempit. Lalu tidak lama kemudian saya mendengar suara ada orang yang datang, sayapun berkata kepada Hide.. "De ada yang dateng, yukk kita cepetan balik.". Hide menjawab.. "mana? ga ada tuh, lagian kalo ketangkep juga bedua ini..." belum sempat menyelesaikan kalimat, Hide meliat ada beberapa orang yang datang ke atas genteng dan reaksinya adalah melarikan diri secepat kilat, tetapi saya tidak sempat melarikan diri, karena senter sudah di arahkan dekat dengan posisi saya.
Saya pun mungurungkan niat untuk kabur dan kembali ke tempat saya bersembunyi dengan menyarungkan badan menggunakan T-shirt yang saya kenakan. Mereka berdiri dan menyinari posisi saya yang berada di balik talang AC dengan senter, tapi saya mencoba tenang dan tidak bergerak layaknya karung. Mereka yang berjumlah 3 orang pembantu perempuan, berdiri kurang lebih 20 menit sambil salah satu dari mengucapkan doa, tapi mereka tidak punya nyali untuk masuk menangkap saya. Melihat di bawah depan rumah ada supir.. maka mereka memanggil supir tersebut dan membukakannya pintu. Kesempatan ketika mereka sedang meninggalkan lokasi saya gunakan untuk melarikan diri dengan perasaan takut sekaligus senang.
Di tengah perjalanan balik saya mendapati Hide yang baru sadar dari pingsan karena terjatuh akibat terlalu bersemangat lari. Dan kami segera turun mandi untuk menghilangkan tanda bukti, selepas itu rumah kami di ketok oleh hansip dan kami segera keluar tanpa dosa dan berkata "ada apa?".
Mungkin bertepatan dengan peristiwa kerusuhan Mei, dimana keamanan di tingkatkan menjadi siaga 1, Tidak di sangka anggota PM(Polisi Militer) dengan membawa senapan di kerahkan ke atas genteng dengan membuka seluruh penampungan air untuk mencari tersangka, dan kami hanya memandangi dari bawah hasil perbuatan kami yang tak terpecahkan hingga saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar